Jenis-Jenis Obat yang Digunakan di Laboratorium Poltekkes

Laboratorium Poltekkes memiliki berbagai jenis obat yang digunakan dalam praktik pembelajaran, terutama dalam bidang farmasi, analis kesehatan, dan teknologi laboratorium medis. Obat-obatan ini dikategorikan berdasarkan fungsi dan sifatnya, seperti obat kimia murni, sediaan farmasi, serta bahan baku obat yang digunakan untuk analisis dan formulasi. Mahasiswa mempelajari bagaimana obat-obatan ini bekerja dalam tubuh, cara mengidentifikasinya, serta metode pengujiannya sesuai dengan standar farmasi dan kesehatan.

Salah satu kategori utama adalah obat kimia murni, yang digunakan dalam analisis laboratorium untuk memahami struktur dan sifat farmakologisnya. Contohnya adalah paracetamol dan aspirin yang sering digunakan dalam praktikum analisis farmasi guna menguji kadar zat aktif dalam sediaan obat. Selain itu, berbagai larutan standar seperti HCl, NaOH, dan etanol juga digunakan untuk uji reaksi kimia dan stabilitas obat dalam berbagai kondisi. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://jacktotohoki.id/

Kategori lainnya adalah sediaan farmasi, yaitu obat dalam bentuk tablet, kapsul, sirup, dan injeksi yang digunakan untuk memahami formulasi dan efektivitasnya. Mahasiswa farmasi di Poltekkes mempelajari bagaimana obat ini dibuat, diuji kelayakannya, serta dianalisis kestabilannya sebelum digunakan oleh pasien. Penggunaan metode spektrofotometri dan kromatografi dalam pengujian ini membantu mahasiswa memahami kualitas dan kemurnian obat secara lebih mendalam.

Selain itu, terdapat bahan baku obat herbal dan alami yang juga sering digunakan dalam laboratorium untuk mengembangkan formulasi obat tradisional. Tanaman seperti jahe, kunyit, dan sambiloto dianalisis kandungan aktifnya untuk melihat potensi terapeutiknya. Dengan adanya berbagai jenis obat di laboratorium Poltekkes, mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang komprehensif mengenai dunia farmasi dan teknologi laboratorium medis, sehingga siap menghadapi tantangan di dunia kesehatan yang sebenarnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *