Penggunaan obat pada lansia memerlukan perhatian khusus karena berbagai faktor fisiologis yang berubah seiring bertambahnya usia, seperti penurunan fungsi organ, perubahan metabolisme, dan interaksi obat yang lebih kompleks. Oleh karena itu, PAFI (Perhimpunan Ahli Farmasi Indonesia) berperan penting dalam memberikan panduan dan edukasi mengenai risiko penggunaan obat pada kelompok usia ini. Lansia seringkali mengonsumsi lebih dari satu jenis obat untuk mengatasi berbagai penyakit kronis, yang meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi obat yang dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan serta menambah risiko efek samping yang berbahaya.
PAFI, melalui program edukasi dan pelatihan, membantu apoteker dan tenaga kesehatan untuk lebih memahami tantangan dalam pengelolaan terapi obat pada lansia. Beberapa risiko utama yang dihadapi lansia terkait penggunaan obat termasuk kesalahan dosis, peningkatan potensi efek samping, serta interaksi antar obat yang sering kali tidak terdeteksi. PAFI memberikan penekanan pada pentingnya penilaian menyeluruh terhadap kondisi fisik dan medis lansia sebelum meresepkan obat, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti penurunan fungsi ginjal dan hati, yang dapat memengaruhi cara tubuh memproses obat. Untuk informasi lebih lanjut anda bisa kunjungi link berikut ini: https://idikotapontianak.org/
Selain itu, PAFI mendorong penggunaan pendekatan terapi yang lebih hati-hati pada lansia, seperti pendekatan depreskripsi, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah obat yang dikonsumsi tanpa mengorbankan kualitas pengobatan. Program ini bertujuan untuk menilai apakah semua obat yang digunakan oleh lansia masih diperlukan, serta mempertimbangkan alternatif terapi yang lebih aman. PAFI juga menyarankan untuk mempertimbangkan obat generik atau terapi non-obat sebagai opsi pengobatan yang lebih aman, terutama bagi lansia yang memiliki riwayat gangguan ginjal atau hati. Dengan mengurangi jumlah obat yang digunakan, risiko efek samping dapat ditekan, dan lansia dapat lebih mudah mengelola pengobatannya.
PAFI juga berperan dalam mengedukasi lansia dan keluarga mereka tentang pentingnya komunikasi dengan apoteker dan tenaga medis. Edukasi ini mencakup pemahaman mengenai potensi efek samping obat, tanda-tanda interaksi obat yang mungkin terjadi, serta pentingnya mengikuti instruksi dosis yang tepat. Selain itu, PAFI juga menekankan pentingnya pemantauan rutin terhadap terapi obat lansia, untuk memastikan bahwa pengobatan tetap sesuai dengan perubahan kondisi kesehatan lansia dari waktu ke waktu. Dengan pendekatan yang lebih proaktif dan terintegrasi ini, diharapkan penggunaan obat pada lansia dapat lebih aman dan lebih efektif, mengurangi risiko komplikasi yang sering timbul akibat pengobatan yang tidak tepat.