Polimerisasi tambah adalah metode sintesis polimer yang melibatkan reaksi monomer dengan ikatan rangkap ganda, seperti alkena. Proses ini dimulai dengan inisiator yang memulai reaksi dengan membentuk radikal bebas atau ion, yang kemudian menyerang ikatan rangkap pada monomer. Monomer bergabung secara berturut-turut untuk membentuk rantai polimer panjang tanpa menghasilkan produk sampingan. Contoh terkenal dari polimerisasi tambah adalah produksi polietilen dari etilen (C₂H₄) dan polipropilen dari propilen (C₃H₆). Polimer ini digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari kemasan plastik hingga barang-barang rumah tangga.
Polimerisasi kondensasi melibatkan reaksi antara dua atau lebih monomer dengan gugus fungsi yang berbeda, seperti asam karboksilat dan amina, yang menghasilkan polimer dan produk sampingan seperti air atau alkohol. Salah satu contoh paling umum adalah sintesis nylon melalui reaksi antara adik dan asam dicarboksilat. Reaksi ini membentuk ikatan amida yang menghubungkan unit-unit monomer dalam rantai polimer. Polimer kondensasi sering kali digunakan dalam pembuatan serat tekstil, bahan baku industri, dan plastik teknik, berkat kekuatan dan daya tahannya yang tinggi.
Polimer organik memiliki beragam aplikasi industri berkat sifat-sifat unik mereka, seperti fleksibilitas, kekuatan, dan tahan terhadap korosi. Polietilen dan polipropilen digunakan secara luas dalam kemasan, botol, dan kantong plastik. Poli(vinil klorida) (PVC) digunakan dalam pipa dan kabel karena ketahanan terhadap air dan bahan kimia. Poliester, seperti poli(etilena tereftalat) (PET), digunakan dalam tekstil, botol minuman, dan film. Selain itu, polikarbonat digunakan dalam lensa optik dan komponen elektronik karena kejernihan dan ketahanannya terhadap benturan.
Dalam bidang biomedis dan kesehatan, polimer organik digunakan dalam berbagai aplikasi canggih. Poli(laktida-ko-glikolid) (PLGA) adalah polimer biodegradabel yang sering digunakan dalam implan medis dan sistem pengiriman obat, karena dapat terurai secara alami dalam tubuh tanpa menimbulkan efek samping. Poliuretan digunakan dalam prostetik dan pelapis medis karena fleksibilitas dan biokompatibilitasnya. Polivinil alkohol (PVA) digunakan dalam film pelindung dan bahan pengikat obat. Polimer ini memungkinkan pengembangan teknologi medis yang inovatif dan meningkatkan kualitas perawatan kesehatan.